Total Tayangan Halaman

Rabu, 04 Agustus 2010

Hmm...masih menabung di Bank?

Tadi malam saya membaca warta ekonomi terbaru. Disana ada info yang cukup menarik membahas kiprah grup Astra Internasioan (AI) yang memegang lisensi beberapa merek terkenal dibidang otomotif seperti Toyota, Honda, Daihatsu dll. AI menyebut mereka ini sebagai 'prinsipal'. Apakah info penting tersebut? Pertama bahwa para prinsipal Astra sedang mengalami kesulitan keuangan. Honda pemegang merek yang cukup disegani ternyata merugi dilini bisnis roda empatnya tetapi tertolong dengan lini bisnis dari roda duanya. Toyota juga sama, recall besar-besaran produk Toyota menyebabkan Toyota 'masuk angin dan demam-deman' dalam masalah finansial mereka. Impactnya AI yang biasanya mendapatkan kemudahan dana dari negara prinsipal untuk tahun ini sepertinya kesulitan. Jor-joran dana dari pihak prinsipal tidak bisa diharapkan. Astra dituntut untuk mengembangankan inovasi mandiri dan melakukan ekspansi disektor lain (selain otomatif) seperti perkebunan dan infrastruktur.

Kenapa para prinsipal sampai mengalami masalah keuangan? Ini terkait dengan masalah ekonomi global yang cenderung tidak menguntungkan Jepang belakangan ini. Nilai Yen terus menguat terhadap dollar. Jepang yang menyandarkan ekonominya pada sektor export jelas mengalami pukulan yang telak dengan penguatan Yen ini. Perdagangan export Jepang menjadikan dollar sebagai acuannya. Akibatnya ketika Yen menguat terhadap dollar atau dollar melemah terhadap Yen maka nilai export Jepang juga otomatis akan melemah.

Hal lain yang menyebabkan para prinsipal Jepang itu juga mengalami 'masalah' keuangan mereka adalah krisis Yunani di Eropa. Krisis Yunani mengakibatkan negara-negara Eropa memberikan dana talangan kepada Yunani. Akibatnya supply Euro menjadi meningkat drastis, sehingga nilai Euro pun melemah. Dengan melemah nilai Euro otomatis harga-harga menjadi lebih mahal sehingga menurunkan daya beli masyarakat Eropa sendiri. Ini mengakibatkan export Jepang ke Eropa juga mengalami penurunan yang drastis. Kejadian serupa mirip ketika Amerika juga memberikan dana talangan kepada perusahaan-perusahaan yang bangkrut, supply dollar meningkat drastis dan nilai dollar mengalami penurunan pada saat itu.

Apa yang terjadi terhadap Indonesia bila benar-benar para prinsipal itu mengalami kebangkrutan? Jawabnya adalah 'mengerikan'. Indonesia adalah partner Jepang dalam perdagangan. Investasi Jepang di Indonesia melalui grup AI saja luar biasanya besarnya. Kalau sampai gulung tikar, kemungkinan besar PHK besar-besaran juga terjadi di Indonesia. Kondisi ekonomi di Indonesia mengalami guncangan besar, supply barang berkurang sementara nilai rupiah yang beredar tetap sehingga kemungkinan besar nilai rupiah akan mengalami penurunan drastis, artinya daya beli masyarakat juga sangat rendah. Harga barang-barang akan melambung tinggi akibat menurunnya nilai rupiah ini. Hmm...dan beruntunglah mereka yg menginvestasikan uangnya dalam bentuk mas dan perak (dinar dan dirham) dan merugilah mereka yang menginvestasikan uangnya dalam tabungan di Bank.


24 Sya'ban 1431 H