Total Tayangan Halaman

Sabtu, 22 September 2007

huh...panas gw!

Kemarin malam gw ngobrol banyak sama temen gw tentang kondisi perekonomian Indonesia. Miris, menurut kita berdua hampir semua lini perekonomian dikuasai oleh pihak asing. Kita prediksikan 80% kehidupan perekonomian kita dikuasai oleh etnis tionghoa dan asing. Kesimpulan kami rakyat kita tetap terjajah dan penjajahnya adalah pihak asing dan pemerintah. Percis kayak zaman dahulu, kerajaan-kerajaan selalu menghamba kepada kompeni Belanda. Sekarang sama saja, pemerintahan selalu menghamba pada kekuasaan sesaat dan selalu mengorbankan kepentingan orang banyak. Pemerintah selalu menghamba kepada pihak asing yang selalu dianggap sebagai 'tuhan' penolong kehidupan perekonomian kita. Blok Cepu, Freeport adalah contoh real yang kita tau.

Hebatnya penghambaan ini dibalut dengan slogan-slogan wah 'demi kesejahteraan rakyat'. Praktiknya segala subsidi untuk kesejahteraan rakyat terus di potong. Antrean-antrean panjang untuk membeli minyak seperti tahun 1965 pun terjadi lagi. Tapi rakyat kita memang hebat, sudah ditindas sedemikian rupa masih tetap bersabar bahkan manaruh hormat terhadap mereka yang menjarah kekayaan uang negara.

Membaca berita ini, gw makin tersentak. Pemerintah kita memang hebat. Hebat yang luar biasa, rakyat sendiri dibuat melarat dengan mengurangi berbagai macam subsidi tapi malah mensubsidi rakyat negara lain yang sedang berkembang maju. Hebat yang kelewatan hebat. Hebat yang edan.

Rabu, 19 September 2007

air - it's about me

Arifullah Ibn Rusyd - air, nama dan singkatannya semoga menjadi inspirasi dalam setiap langkah hidupku. Arifullah secara bahasa berarti orang yang mengetahui Tuhannya. Arif berbeda dengan alim. Alim mendapatkan pengetahuan melalui pengajaran resmi yang membutuhkan guru nyata (manusia) sedangkan seorang arif mendapatkan pengetahuan secara langsung atau instuisi yang di dapat melalui pengalamannya.

Singkatan nama 'air', semoga aku bisa menjadi seperti air, unsur terpenting kehidupan dan dibutuhkan semua orang. Semoga aku ada untuk memberi arti bagi orang-orang di sekitarku, bisa memberi apa yang bisa aku beri. Menjadikan semangat 'memberi' menjadi semangat hidupku. Memberi dan bermanfaat 'seperti air, semoga jernih mengalir'.