Total Tayangan Halaman

Minggu, 25 September 2011

Wasiat Jibril Kepada Rasulullah

مازال جبريل يوصيني بالجار حتّي ظننت انّه يجعله وارثا
ومازال يوصيني بالنّساء حتّي ظننت انّه سيحرّم طلاقهنّ
ومازال يوصيني بالمملوكين حتّي ظننت انّه يجعل لهم وقتا يعتقون فيه
ومازال يوصيني بالسّواك حتّي ظننت انّه فريضة
ومازال يوصيني بالصّلاة فى الجماعة حتّي ظننت انّه لا يقبل اللّه تعلى الاّ فى الجماعة
ومازال يوصيني بقيام الليل  حتّي ظننت انّه لا نوم بالليل
ومازال يوصيني بذكراللّه حتّي ظننت انّه لا ينفع قول الاّ به

"Tiada henti-hentinya Jibril berwasiat kepadaku tentang tetangga, sehingga aku sampai mengira bahwa tetangga akan mendapatkan hak waris. Tiada henti-hentinya ia (jibril) bermasiat kepadaku tentang perempuan sehingga aku mengira bahwa menceraikan perempuan akan diharamkan. Tiada henti-hentinya ia berwasiatk kepadaku tentang para sahaya yang dimiliki sehingga aku mengira bahwa suatu waktu mereka itu akan dibebaskan. Tiada henti-hentinya ia berwasiat kepadaku untuk senantiasa bersiwak (gosok gigi) sehingga aku mengira bahwa bersiwak itu akan diwajibkan. Tiada henti-hentinya ia berwasiat kepadaku agar senantiasa sholat berjama'ah sehingga aku sampai mengira bahwa sholat itu tidak diterima kecuali dilakukan secara berjama'ah. Tiada henti-hentinya ia berwasiat kepadaku tentang qiyamul lail (sholat malam) sehingga aku sampai menyangka tidak boleh tidur malam. Tiada henti-hentinya ia berwasiat kepadaku untuk senantiasa berdzikir kepad Allah, sehingga aku menyangka tiada bermanfaat suatu ucapan kecuali yang disertai dzikr"

(Di kutip dari kitab Nashoihul Ibad karangan Muhammad Nawawi bin Umar Albantani).


Tidak ada komentar: