Total Tayangan Halaman

Senin, 05 November 2012

Mempertanyakan Ajaran Agama


WILSON:

Ada  beberapa  Agama  yang  tidak berani menerima pertanyaan yang berhubungan dengan ajaran-ajarannya.

Mereka  menasehatkan pada pengikutnya agar mengikuti petunjuk-petunjuknya tanpa mengujinya. Mereka  menuntut keimanan, dan melarang berhubungan dengan setiap agama lain, sebab hubungan demikian akan  menimbulkan  kebimbangan. Bagaimana sikap Islam terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan  dengan  ajaran-ajarannya  dan  memperbandingkan prinsip-prinsipnya dengan lain kepercayaan?

CHIRRI:

Islam sangat bebas di dalam masalah ini.

Islam kadang-kadang menuntut kepercayaan dari anda  terhadap prinsip-prinsip tertentu, tetapi, pada waktu yang bersamaan, Islam  menasihati anda agar anda mencoba mendasarkan kepercayaan anda dengan kenyataan. Islam membebaskan anda, menimbulkan setiap pertanyaan-pertanyaan dan tidak menyalahkan anda bila anda sangsi (ragu-ragu), bila keragu-raguan anda diikuti dengan usaha keras untuk mendapatkan kebenaran.

Bila ada agama lain yang menasehatkan anda agar menghindarkan diskusi masalah pokok dengan Agama lain dan membuat anda takut menimbulkan kemarahan Tuhan dengan melakukan hal itu, Islam membuat anda  merasa aman dari kemarahan Tuhan bila anda mengejar penyelidikan anda untuk kebenaran.

Sebenarnya, Islam tidak pernah menasehatkan anda agar menjauhkan diri dari diskusi-diskusi yang mungkin mengarah pada ilmu pengetahuan yang baru dan penemuan dari kebenaran. Islam memperbolehkan diskusi Agama apakah itu Islam atau bukan Islam.

Jangan bimbang dan takut akan kemarahan Tuhan sebab Tuhan mencintai kebenaran, dengan demikian Tuhan tidak pernah menyalahkan anda untuk mencari kebenaran.

Sebaliknya, semakin banyak anda mencari  kebenaran,  semakin banyak anda diberi ganjaran dari Islam (Tuhan).

Ganjaran yang terbesar dan tindakan yang berjasa dimata Islam adalah mendekati Agama dengan semangat  seorang ahli ilmu pengetahuan yang menyambut setiap kenyataan yang akan membuktikan teorinya (teori yang ia setujui).



WILSON:

Apakah Islam mempunyai patokan atau nasehat khusus  mengenai penyelidikan (pembahasan) Agama secara ilmu pengetahuan.

CHIRRI:

Ada  beberapa  peraturan  (patokan) tertentu tercantum dalam Al-Qur'an untuk diikutkan dalam penyelidikan beragama  untuk menyelamatkan setiap kesimpulan yang mungkin dicapai.

1.  Peraturan Islam yang terpenting yang harus diikuti ialah anda tidak akan pernah memegang doktrin bila itu bertentangan dengan kenyataan, juga tidak boleh mengikuti prinsip tanpa kenyataan.

Bila Tuhan menghendaki anda untuk mempercayai prinsip, Tuhan akan membuat hal itu terang dan nyata. Dia adalah teradil.

Dia mengetahui bahwa kepercayaan tidak terserah pada seseorang.Untuk menggambarkan hal ini: tidak terserah pada saya untuk mempercayai bahwa saya berada diwaktu siang bila saya berada diwaktu malam.

Tubuh saya biasanya menurut perintah saya, jika saya menggerakkan tangan saya, naik dan turun, berjalan atau duduk, saya akan dapat melakukan hal itu. Tetapi ingatan saya adalah tidak dibawah perintah saya. Saya tidak dapat mempercayai atau tidak mempercayai segala sesuatu yang saya ingin percayai.

Jadi, saya tidak dapat mematuhi perintah yang mengatakan pada saya untuk mempercayai bahwa dua ditambah dua adalah lima, atau tiga adalah satu, atau api itu dingin atau salju itu panas.

Pengetahuan manusia datang dari kenyataan langsung atau tidak langsung, dan tidak mengikuti tingkah dan keinginan kita sendiri. Kepercayaan Agama yang baik harus mencapai tingkat ilmu pengetahuan.

Bila Tuhan menginginkan saya untuk mengenal sesuatu, Dia akan membuat ilmu pengetahuan sedemikian rupa dengan berpegang pada kenyataan yang tersedia. Dia tidak akan menuntut dari saya untuk mempercayai sesuatu, padahal hal itu bertentangan dengan kenyataan. Dia tidak akan minta saya melakukan  yang tidak mungkin. Ini bertentangan dengan keadilanNya.

Islam tidak pernah menyalahkan seseorang bila dia tidak mempercayai sesuatu, sebab kurangnya bukti-bukti. Sebaliknya Islam akan menyesal bila anda mengikuti prinsip padahal anda merayap dalam gelap tanpa menyorot kenyataan.

Anda akan malu bila prinsip yang demikian tidak sesuai dengan kenyataan.

Mengikuti suatu prisip yang bertentangan dengan kenyataan sama halnya dengan pertimbangan pengadilan terhadap tertuduh tanpa saksi. Tindakan (sikap) yang demikian tidak terpuji.

Dari Kitab Suci Al-Qur'an:

"Dan janganlah engkau turut apa yang tidak engkau ketahui, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan menerima pertanyaan." 17: 36.

2.  Penelitian  yang  bersifat  beragama  tidak akan mencari popularitas dari doktrin agama masyarakat untuk  menunjukkan kebenarannya.

Banyak pengertian umum yang telah dibuktikan salah.

Sekali  waktu, bangsa-bangsa di dunia percaya bahwa bumi ini datar  dan  matahari  bergerak  mengelilingi  bumi.  Manusia mempercayai   hal   itu  selama  beribu-ribu  tahun,  tetapi sekarang terbukti  bahwa
pengertian  yang  demikian  adalah tidak benar

Selanjutnya,  apa  yang  populer di suatu masyarakat mungkin tidak populer di masyarakat lain, dan banyak pengertian yang tidak  populer di suatu masyarakat mungkin sangat populer di masyarakat yang lain. Bila  popularitas  adalah  tanda  dari kebenaran, semua pengertian yang populer walau berlawanan akan benar. Padahal kebenaran tidak pernah berlawanan satu dengan yang lain.

Waktu  Nabi  pertamakali datang untuk menyatakan konsep Satu Tuhan, pesannya tidak populer di setiap masyarakat.

Bangsa-bangsa  di  dunia  adalah  orang-orang   yang   tidak percaya.  Ketidak populeran pesan Tuhan tidak mencegah bahwa pesan itu benar.

Sebenarnya,  semua  Nabi  datang  dengan  pesan  yang  tidak populer. Maksud mereka adalah memperbaiki sesuatu yang populer tapi salah, dan mengganti dengan kebenaran yang tidak populer.


Kata Al-Qur'an:

"Dan  kalau  engkau turutkan kebanyakan manusia di bumi ini, tentulah mereka menyesatkan engkau dari jalan Tuhan.  Mereka hanya   menurutkan  persangkaan  belaka,  dan  mereka  hanya membuat kebohongan semata-mata." 6: 116.

3. Islam menasihatkan pada setiap orang yang  telah  dewasa, sanggup melakukan penelitian Agama, untuk menguji Agama yang diwariskan dari  orang-orang  tuanya.  Warisan  Agama  anda, seperti Agama yang lain, perlu dibuktikan.

Anda  boleh  mempercayai anggapan orang tua anda selama anda masih anak-anak dan tidak sanggup membuat keputusan-keputusan sendiri.

Bila anda menjadi dewasa, Agama anda adalah menjadi tanggung jawab anda sendiri. Berhubungan dengan dan menghormati orang tua  adalah  salah  satu  perintah Tuhan (Islam), tetapi itu tidak berarti mengikuti  pendapat-pendapat  orang  tua  kita dalam  masalah-masalah  penting  seperti  masalah Agama bila
pendapat-pendapat mereka itu salah.

Sebenarnya, bila orang-orang tua yang mengakui prinsip-prinsip Agama yang salah dan menuntut  dari
anak-anaknya agar mengikuti prinsip-prinsip itu, maka mereka akan bertentangan dengan keinginan Tuhan.

Jadi,  jika  anda  mematuhi mereka, anda akan tidak mematuhi Tuhan. Dari Kitab Suci Al-Qur'an:

"Dan Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia itu  supaya berbuat   baik  kepada  ibu-bapaknya.  Ibunya  mengandungnya dengan menderita kelemahan yang amat sangat dan menyapihnya tatkala anak  berumur  2  tahun.  Bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu-bapakmu. KepadaKu tempat kembali.

Dan kalau keduanya memaksa engkau supaya mempersekutukan apa yang  tiada  engkau  ketahui  dengan  Daku, janganlah engkau turut, dan pergaulilah keduanya di dunia ini  dengan  secara patut.

Dan turutlah  jalan  orang  yang kembali kepadaKu.  Dan akan Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu  kerjakan."  (31: 14-15).

Islam  memerintahkan  anda  untuk  menguji ajarannya seperti setiap ajaran yang lain. Dengan demikian anda menilai  Islam lebih dari sebelumnya.

4.  Bila  anda  tidak  percaya  pada  setiap  Agama,  sangsi (ragu-ragu) terhadap seluruh konsep Agama, anda  tidak  akan puas dengan kesangsian anda. Ini adalah kewajiban anda untuk melindungi diri anda dan kepentingan anda di Dunia ini  dari setiap kejahatan dan kerugian.

Demikian  juga  anda  mempunyai tanggung jawab yang sama dan kewajiban didalam melindungi keinginan   rohani dari kerusakannya.

Pertanyaan anda yang serius tentang apa yang harus diberikan pada kehidupan rohani anda sama pentingnya dengan pertanyaan anda tentang apa yang harus diberikan pada kehidupan jasmani anda.

Untuk menjalankan  pertanggungan  jawab  anda  dan  memenuhi kewajiban  anda, akan diperlukan pertanyaan, apa yang anda sangsikan dari Agama. Mungkin karena banyaknya peristiwa yang menimpa anda yang membuat ragu-ragu.

Karena  itu  anda  harus  mencoba  mendapatkannya. Bila anda melakukan penyelidikan dan menghentikan seluruh  usaha  anda dan tidak berhasil mendapatkan  kebenaran, anda akan dimaafkan oleh Tuhan. Tuhan meminta manusia hanya  melakukan yang mungkin untuk dia.

Dari Al-Qur'an:

"Tuhan tidak memikulkan kewajiban kepada seseorang, hanyalah sekedar kekuatannya." 2: 286.

5.  Bila  anda  melakukan penyelidikan Agama, jangan biarkan seseorang membuat keputusan untuk anda.

Jangan percaya pada putusan orang lain  walaupun  dia  tulus dan berpendidikan.

Pada setiap kepercayaan ada guru-guru yang berpendidikan dan tulus. Bila anda membiarkan mereka membuat keputusan untuk anda maka anda tidak akan berhasil, sebab mereka bertentangan satu sama lain. Kalau anda menggantungkan pada guru-guru  dari  hanya  satu  kepercayaan dengan mengabaikan guru-guru dari kepercayaan yang lain, anda akan  dibelokkan. Guru yang berpendidikan dan tulus dapat juga salah, dan anda tidak akan dimaafkan bila anda mengikuti petunjuknya.

Agama  anda  adalah  tanggungiawab  anda  dan  setelah  anda membuat  pertanyaan yang luas, anda hakimi sendiri diri anda dengan menggunakan akal anda. Islam sangat bebas, sebab tidak takut diuji. Hanya yang takut gagal yang mencoba menghindarkan ujian.

Dari Al-Qur'an:

"Dan  seseorang  tidak  memikul  beban orang lain." (35: 18, 53:38)




Tidak ada komentar: