Total Tayangan Halaman

Rabu, 12 November 2008

Menggagas Ekonomi Berkah Dengan Tidak Menabung di Bank

"Kekuatan itu adalah komunitas"

Jumlah kekayaan di dunia ini meningkat berkali-kali lipat (mungkin jutaan kali lipat) dibandingkan era sebelum revolusi industri. Tapi jumlah yang sangat banyak dan berlimpah itu tidak mendatangkan keberkahan bagi penduduk bumi. Angka kemiskinan di negara-negara berkembang tidak mengalami penurunan bahkan cenderung mengalami peningkatan. Segelintir orang hidup dalam kemewahan yang berlebihan sementara setiap hari ada saja orang yang meninggal karena kelaparan. Di satu sisi negara maju semakin maju, sementara negara berkembang (mayoritas) semakin miskin. Negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam seperti Indonesia pun tidak bisa merasakan keberkahan kekayaan alamnya. Negara ini telah terjebak oleh hutang yang telah diciptakan oleh sistem ekonomi (kapitalisme) yang tidak adil ini.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, jantung kapitalisme adalah sistem perbankan. Dari sistem perbankan inilah hak dan kemerdekaan suatu negara (dan juga tentunya penduduknya) dirampas oleh mereka (pemodal) yang mempunyai akses untuk memanfaatkan dana yang berlimpah dari Bank ini. Segelintir orang dengan sumber daya modal yang luar biasa mengontrol kebijakan-kebijkan hampir di seluruh negara. Akibatnya kapitalisme dengan sistem perbankan sebagai anak emasnya telah menjadikan keadaan di dunia ini sangat tidak adil. Sejumlah lima persen penduduk di dunia menguasai 95% kekayaan seluruh dunia, sementara 95% penduduk di dunia harus bahu membahu memperebutkan 5% sisa kekayaan tersebut. Sebagai akibat yang timpang ini, tingkat kejahatan meningkat dengan drastis. Banyak orang yang baik-baik ketika perutnya meminta sesuatu untuk di makan akhirnya terpaksa menjadi orang jahat. Jangan salahkan semua penjahat, karena mereka kebanyakan adalah orang yang terpaksa menjadi penjahat. Dalam kondisi "terpaksa" terkadang yang haram pun bisa jadi boleh. Salahkanlah sistem (kapitalisme) yang telah membuat mereka menjadi penjahat ini.

Kapitalisme jika tidak dihancurkan maka dunia kemanusiaan akan mengelami kekelaman yang semakin kelam. Akan terjadi banjir darah yang mengerikan jika sistem ini tetap dibiarkan sebagaimana alaminya. Harus ada deklarasi perang terhadap sistem ini. Sistem ini harus di buat sakit bahkan kalau perlu harus di musnahkan dari muka bumi ini.

Sistem kapitalisme telah begitu kuat. Begitu mengakar di setiap negara. Serangan terhadap muka, tangan, kaki atau bagian tubuh yang lain dari tubuh kapitalisme hanya akan melahirkan rasa gatal saja bagi jiwa dan tubuh yang bernama kapitalisme ini. Maka diperlukan serangan yang tepat untuk membunuh kapitalisme yaitu pada jantung kapitalisme itu sendiri yakni sistem perbankan. CARANYA ADALAH DENGAN TIDAK MENABUNG DI BANK.

Lantas bagaimanakah kita seharusnya menginvestasikan uang atau harta yang kita miliki?

Dengan tidak menabung di Bank, kita dituntut untuk berpikir kreatif dalam mengelola modal kita. Kita lihat saja banyak sekali orang-orang kecil yang sangat kesulitan mencari sumber pendanaan yang juga kecil. Berkali-kali saya bertemu dengan orang-orang kecil yang hanya membutuhkan uang dalam jumlah ratusan ribu untuk memulai usahanya. Kita bisa bekerjasama (melakukan kemitraan) dengan orang-orang kecil ini. Kita menjadi pemodal dengan pembagian keuntungan yang disepakati bersama. Arifin Ilham misalnya diceritakan memberikan modal bagi orang-orang kecil yang ingin berprofesi sebagai pedagang gorengan (kalau orang Serang menyebutnya cireng) yang biasa kita temukan dipinggir-pinggir jalan, yang biasa keliling dengan menjajakan cireng, pisang goreng, tempe goreng dan lain-lain. Pada waktu yang lain, misalnya saya pernah dimintai untuk memberikan pemodalan tetangga di kampung yang ingin berjualan sayuran yang hanya memerlukan pemodalan yang kurang dari satu juta rupiah. Itu hanya contoh kecil yang mungkin bisa kita lakukan untuk membantu saudara-saudara kita yang memerlukan. Cobalah kita perhatikan kembali lingkungan kita. Saya yakin akan ditemukan orang-orang yang ingin melakukan ini dan ingin melakukan itu (dengan dana yang tidak besar) tapi kesulitan dalam mencari sumber pendanaan. Mungkin saja ada yang ingin berprofesi sebagai tukang jahit pakaian tapi kesulitan mencari dana untuk membeli mesin jahit dan pemodalan untuk membeli bahan-bahan dasar untuk membuat pakaian. Ah kemungkinan-kemungkinan itu saya rasa kalau kita mau mecari sangat banyak ditemukan. Cobalah, maka Anda akan membuktikannya. Atau bisa saja Anda sendiri yang ingin melakukan usaha kecil tersebut :)

Cara pertama (membuat kemitraan) tadi itu bagi Anda yang berani mengambil resiko rugi. Misalnya Anda takut rugi, oleh karena itu Anda hanya ingin menabungkan uang yang Anda miliki. Anda bisa menginvestasikan uang Anda dengan cara membeli emas atau membeli sawah. Percayalah, dengan menginvestasikan uang Anda pada tanah atau emas itu akan membuat ekonomi lebih berkah. Uang Anda akan terus berputar di masyarakat. Akan digunakan oleh si pemilik tanah atau si pedagang emas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kemudian mungkin akan digunakan si pemilik tanah atau si pedagang emas untuk membeli sayuran atau beras yang melibatkan orang yang anda dimodali oleh saudara-saudara Anda yang lain kemudian pedagang beras atau sayuran ingin membeli pakaian dari si pedagang pakaian. Dan seterusnya uang dari Anda terus berputar di masyarakat. Di sini Anda mendapatkan emas atau sawah yang senilai dengan uang Anda (bahkan mungkin lebih dari nilai uang yang anda keluarkan - karena mengalami kenaikan harga misalnya) di sisi lain membantu saudara-saudara Anda yang lain (karena uang terus berputar), bandingkan bila uang tersebut di simpan di Bank : uang tersebut hanya akan dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha kelas kakap atau bahkan hanya mengendap di Bank). Ketika kita melakukan investasi pada sektor-sektor real kita otomatis juga bergerak pada sistem ekonomi real (bukan hanya kepercayaan terhadap angka-angka yang belum tentu ada nilai realnya). Kita memiliki sesuatu (dalam contoh : emas dan sawah) karena memang sesuatu itu bernilai bukan karena di anggap bahwa sesuatu (uang) itu bernilai. Pada akhirnya uang yang kita belanjakan membawa keberkahan bagi yang lain. Gerakan ekonomi real juga salah satu yang sangat bisa mengancan kapitalisme.

Kedua cara yang disebutkan di atas adalah cara yang bisa kita lakukan sebagai individu-individu terpisah. Cara tersebut walaupun bisa mengancam kapitalisme tetapi memerlukan waktu yang lama untuk meruntuhkannya. Dan sebagai individu kadang kita sangat mengalami ketakutan-ketakutan dalam mengambil langkah-langkah tersebut.

Belajar dari terminologi pengembangan Software, ada satu cara untuk meruntuhkan kapitalisme ini yaitu dengan membentuk komunitas. Teknologi yang mencerminkan watak kapitalis sejati yang diwakili oleh .NET menjadi tidak berdaya ketika berhadapan dengan teknologi yang di dukung oleh komunitas (Java, PHP dan lain-lain). Keunggulan-keunggulan yang ditawarkan teknologi .NET tidak membuat komunitas Java berpaling ke arah teknologi ini, begitu juga (mungkin) komunitas PHP ataupun komunitas-komunitas lainnya. Justru komunitas-komunitas ini terus berkreatifitas dan terus melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan mutu kualitas produk komunitasnya. Sebagai hasilnya komunitas Java melahirkan struts, hibernate, spring, JSF, dan produk-produk lainnya yang mutunya sangat hebat bahkan boleh dibilang istimewa (tidak kalah dengan .NET)

Nah untuk melawan para pemilik modal (vendor) yang rakus ini kita memerlukan komunitas-komunitas ekonomi yang mandiri. Komunitas-komunitas ekonomi yang memiliki komitmen untuk mensejahterakan seluruh anggota komunitasnya dan mencoba terus berjuang melawan kerakusan dan keserakahan para pemilik modal yang menjadi tuan-tuan dalam ranah kapitalisme. Dan satu-satunya sistem ekonomi yang memiliki kekuatan komunitas ini adalah KOPERASI. Mohammad Hatta salah satu proklamir kemerdekaan bangsa dan negara ini telah mengajari kita bagaimana caranya. Kita sebaiknya menggali kembali pemikiran Bapak Guru bangsa ini sambil melakukan penyempurnaan yang masih dirasa kurang. Satu-satunya sistem ekonomi dari, oleh dan untuk komunitas adalah koperasi. Produk-produk koperasi bisa terus dikembangkan. Bahkan segala kelebihan sistem perbankan pun bisa kita adopsi pada koperasi ini yang tentu saja koperasi akan memihak kesejaheraan anggoata-anggotanya bukan para pemilik modal yang rakus dan korup.

Sekuat apapun peruasahaan besar (saya menganalogikan vendor dalam dunia software) tidak akan berpengaruh banyak terhadap komunitas-komunitas (anggota koperasi) jika masing-masing diri tetap berkomitmen terhadap komunitasnya, seperti kehebatan .NET tidak mempu memalingkan komunitas Java yang semakin hari semakin terasa kekuatannya. Sampai-sampai Om Bill Gates pun kelimpungan bagaimana cara membendung kekuatan komunitas ini. Satu-satunya kekuatan yang mampu menggulingkan tahta kekuasaan kapitalisme dari kerajaan sistem ekonomi adalah komunitas koperasi. Akhirnyai saya ingin menutup tulisan ini dengan kalimat yang sama ketika saya membukanya. KEKUATAN ITU ADALAH KOMUNITAS.


29-04-2006

Tidak ada komentar: